Dikunjungi Wagub NTT, Begini Keluhan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Wakil Gubernur NTT, Johanis Asadoma melakukan peninjauan terkait kondisi masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Selasa (15/7). Dalam kesempatan tersebut Ia mendengarkan aspirasi berupa saran dan masukan, serta menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di lokasi pengungsian. Turut mendampingi pada kunjungan kerja tersebut, Asisten Administrasi Umum, Semuel Halundaka, Staf Ahli Gubernur, Linus Lusi, Kadis Sosial, Kanisius Mau, Karo Umum, Gusti Sigasare.

“Kunjungan kerja ini sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu, namun karena terkendala kondisi alam, serta beberapa agenda lainnya baru dapat terlaksana hari ini. Saya ingin melihat keadaan dan kondisi masyarakat, serta mendengarkan secara langsung isi hati warga-warga di posko-posko pengungsian,” ungkap Johni.

Dalam kunjungan tersebut Johni melakukan peninjauan kondisi masyarakat yang berada di lokasi Posko Pengungsian Bokang Wolomatang, dan Posko Pengungsian Konga. Selain melakukan peninjauan, Ia juga berkesempatan untuk berdialog serta menerima aspirasi dan keluhan langsung dari masyarakat di posko pengungsian.

Di moment itu, ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat. Pertama, warga mengeluhkan kesulitan biaya pendidikan bagi anak-anak terutama mereka yang akan melanjutkan kuliah, termasuk mahasiswa yang saat ini masih menempuh pendidikan tinggi.

Kedua, permasalahan kewajiban keuangan kepada bank dan koperasi. Sejumlah pengungsi diketahui memiliki pinjaman yang kini sulit mereka lunasi akibat kehilangan mata pencaharian. Mereka meminta agar pemerintah dapat memfasilitasi dialog dengan pihak perbankan untuk mencari solusi atau bentuk keringanan lainnya.

Ketiga, terkait pemulihan ekonomi, adanya penyediaan lapangan kerja untuk menumbuhkan kembali ekonomi masyarakat. Mereka mengungkapkan bahwa sebagian besar hasil kebun rusak akibat bencana, sehingga mereka kehilangan sumber penghasilan utama.

Merespon keluhan masyarakat tersebut Johni menyampaikan bahwa pemerintah memahami kondisi sulit yang sedang dihadapi. Untuk persoalan pendidikan, ia meminta agar dilakukan pendataan terkait jumlah anak-anak yang akan menempuh pendidikan tinggi sehingga pemerintah bisa memetakan bentuk dukungan yang mungkin diberikan.

“Pemerintah akan tetap mengupayakan agar pembangunan dan peningkatan kualitas pendidikan tetap dilaksanakan, tanpa ada batasan meskipun di tengah kondisi bencana yang dihadapi, akses pendidikan bagi anak-anak harus terus diupayakan dengan baik. Saya juga memberikan apresiasi, di tengah kondisi sulit seperti ini, Bapak/Mama semua tetap memikirkan terkait pendidikan anak-anak,” jelasnya.

Terkait permasalahan utang warga kepada bank dan koperasi, Wagub menjelaskan bahwa bank memiliki aturan dan regulasi tersendiri yang tidak bisa diintervensi secara langsung oleh pemerintah. Namun demikian, ia menyebut bahwa ada sistem yang memungkinkan keringanan atau penjadwalan ulang kewajiban, dan hal ini dapat difasilitasi lebih lanjut.

Sementara itu, dalam upaya pemulihan ekonomi, Wagub menekankan pentingnya memanfaatkan program padat karya pemerintah yang sudah berjalan di Flores Timur. Menurutnya, program-program ini dapat menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk kembali mendapatkan penghasilan.

“Masukan, kritik, serta keluhan yang disampaikan telah saya tampung akan saya sampaikan dan tindaklanjuti ditingkat pemerintah provinsi, bahkan bila perlu akan saya koordinasikan hingga ke pemerintah pusat,” ungkapnya.

Kemudian saat menyambangi warga di masing-masing tenda pengungsian, Wagub Johni menyampaikan agar masyarakat dapat tetap tenang dan sabar, dalam menghadapi masalah terutama dalam kondisi bencana, dan mengatakan pemerintah akan selalu bekerja keras dalam membantu masyarakat menghadapi persoalan ini.

“Bapak/Mama semua, tetap sabar, tenang serta tabah dalam menghadapi bencana seperti ini. Kita terus percaya dan berharap serta berdoa agar masalah ini cepat berlalu serta cepat selesai. Kami pun terus bekerja keras, berupaya maksimal membantu Bapak/Mama hadapi ini semua,” ucapnya.

Sebagai penutup rangkaian kunjungannya, Ia turut meninjau langsung daerah-daerah terdampak erupsi Gunung Lewotobi, dengan menyusuri jalur dari Desa Boru menuju Padang Pasir, Klatanlo, hingga Dusun Gloriang, untuk melihat secara dekat kondisi  lingkungan yang terdampak. (*)